Sabtu, 16 November 2019

Pengertian Meteorologi dan Klimatologi


Pengertian Meteorologi
Meteorologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yang mempunyai arti yaitu : Meteoros adalah ruang atas atau benda yang ada di udara. Logos adalah ilmu. Jadi Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi di lapisan atmosfer. Proses fisika tersebut berlangsung sangat dinamis, rumit dan terus menerus. Akibatnya cuaca senantiasa berubah menurut ruang dan waktu. Cuaca terdiri dari seluruh fenomena yang terjadi di atmosfer Bumi atau sebuah planet lainnya. Cuaca biasanya merupakan sebuah aktivitas fenomena ini dalam waktu beberapa hari.


Pengertian Klimatologi
Klimatologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Klima artinya kemiringan bumi (lintang tempat) dan Logos artinya ilmu. Jadi Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim. Klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda , dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan aktivitas manusia. Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Cuaca rata-rata dengan jangka waktu yang lebih lama dikenal sebagai iklim. Aspek cuaca ini diteliti lebih lanjut oleh ahli klimatologi, untuk tanda-tanda perubahan iklim.
Klimatologi atau ilmu iklim yakni cabang ilmu pengetahuan yang membahas sintesis atau statistic unsur-unsur cuaca hari demi hari dalam periode beberapa tahun di suatu tempat atau wilayah tertentu. Sintesis unsur-unsur cuaca meliputi nilai rata-rata, maksimum dan minimum, frekuensi kejadian nilai unsur cuaca tertentu dan penyimpangannya. Mengingat besarnya pengaruh fisiografi (tata bumi) terhadap sifat cuaca dalam jangka panjang maka dalam ilmu iklim ditekankan pemahaman penggunaan ilmu fisika, statistika dan geografi.

Contoh Essay Apply Sebagai Volunteer Internasional


Halo readers semua, kali ini gw mau ngesahre essay gw pada saat apply di kegiatan Volunteer Internasioanal 2019 di Malaysia. Semoga bermanfaat. :) :) 

ESSAY

Alasan saya tertarik mengikuti International Youth Leader Volunteering 2019 Chapter Malaysia. Pertama, mungkin karena saya anak dari orang tua yang sempat menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia sehingga saya dan saudara perempuan saya waktu itu lahir di Malaysia. Walaupun waktu itu saya masih kecil dan berusia sekitar 5 tahun akan tetapi saya sudah bisa merasakan suasana para keluarga TKI yang bekerja di Malaysia. Kebanyakan dari mereka bekerja sebagai buruh atau pembantu rumah tangga, berkebun dan bercocok tanam. Para TKI di Malaysia kebanyakan tidak menyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang yang lebih tinggi, bahkan hanya sampai pada tingkat sekolah dasar. Padahal pendidikan sangat penting untuk kehidupan yang lebih baik kedepannya. Menurut pandangan saya, para TKI di Malaysia tidak begitu mementingkan pendidikan bagi anak-anak mereka, menurut mereka yang penting anak-anaknya sudah bisa membaca dan menghitung itu sudah cukup.
Kedua, karena saya merupakan mahasiswa yang sangat suka dengan kegiatan sosial seperti pengabdian masyarakat khususnya pendidikan. Saya aktif di berbagai kegiatan relawan atau volunteering misalnya pada kegiatan yang diadakan oleh Indonesian Youth Opportunity in International Networking (IYOIN) bertajuk Peduli Indonesia. Pada kegiatan tersebut saya menjadi relawan pada divisi logistic. Peduli Indonesia merupakan kegiatan tahunan yang diadakan oleh IYOIN Makassar secara serentak diseluruh Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan di SD Inpres Kera – Kera selama 3 hari berturut – turut dan mengajarkan kepada adik – adik akan pentingnya pendidikan seperti mengajarkan tentang bagaimana cara memotivasi diri agar tetap semangat dalam belajar dan meraih cita – cita. Selain itu juga dilaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis, dan sunat massal gratis. Kegiatan tersebut sangat diapresisasi oleh pemerintah Kota Makassar dibuktikan dengan banyaknya donatur – donatur yang membantu menyukseskan kegiatan kami baik media, perusahaan, lembaga dan pemerintahan. Bahkan bapak wakil wali kota turut hadir dalam pelaksanaan kegiatan kami itu.
Ketiga, saya merupakan mahasiswa penerima beasiswa Tanoto Foundation pada Program National Champion Scholarship di Universitas Hasanuddin. Para penerima beasiswa Tanoto Foundation ini yang kemudian disebut sebagai Tanoto scholars tergabung dalam sebuah organisasi atau komunitas yang dinamakan Tanoto Scholars Association Universitas Hasanuddin. Pada komunitas ini juga memiliki berbagai program kerja yang sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, seperti  TSA Berbagi, Ransel Baca, Pemkes, Donor Darah, Desa Kreatif, PHBS dan Family Gathering dll. Semua kegiatan kami berfokus pada peningkatan kualitas hidup, pemberdayaan masyarakat serta peduli pendidikan.
Alasan keempat, yaitu ingin menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama. Sebagai warga negara Indonesia yang peduli dengan pendidikan tentu sangat mengapresiasi kegiatan – kegiatan kerelawanan atau volunteering seperti ini. Apalagi kegiatan tersebut dilakukan khusus untuk adik - adik kita dan saudara kita di Malaysia yang bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia atau TKI. Walaupun mereka bekerja di negara lain yang artinya secara langsung ikut membangun negara tersebut akan tetapi kita sebagai warga negara Indonesia yang memiliki ikatan persaudaraan harus memperdulikan sesama warga negara agar nantinya tidak hanya menjadi babu atau buruh di negara lain tetapi bisa menjadi warga negara Indonesia yang kembali kenegaranya untuk sama – sama membangun negeri tercinta. Terima kasih
Saat ini saya sangat tertarik dengan kegiatan belajar mengajar dan entrepreneurship. Setiap di kegiatan yang saya ikuti pasti ada hubungannya dengan kegiatan sosial khususnya kegiatan mengajar. Saya suka mengajar karena memang minat saya dari dulu menjadi seorang pengajar. Karena saya tidak mengambil jurusan kuliah pendidikan makanya saya selalu aktif di kegiatan pendidikan yang secara langsung mengajari  dan memberi pengalaman kepada saya akan dunia pendidikan tanpa harus kuliah di jurusan keguruan. Selain itu saya sangat suka kegiatan entrepreneurship atau wirausaha, saya sering mengikuti event – event yang berhubungan dengan entrepreneurship seperti yang baru – baru ini saya bergabung dalam kegiatan Creativepreneur Corner 2019 Makassar yang diadakan oleh PT. Visi Muda Kreatif dimana CEO nya merupakan sosok yang sangat saya idolakan yaitu Putri Tanjung anak dari bapak Chairul Tanjung seorang pengusaha besar dan penulis di Indonesia. Pada kegiatan tersebut saya menjadi volunteer pada divisi General Affair dan banyak mendapatkan pengalaman berharga di acara tersebut. Rencana saya kedepannya ialah bisa menjadi seorang Akademisi yang profesional serta merintis usaha yang bisa bermanfaat bagi semua masyarakat Indonesia.

Sabtu, 21 September 2019

Contoh Esai Untuk Mengikuti Lomba Duta Bahasa

Selamat pagi, sore, siang, malam. Dimanapun Anda berada. Selamat yah, buat teman-teman yang mampir di blog sederhana saya. Anda telah menjadi salah satu anak muda Indonesia yang memiliki mimpi kedepannya, bagi teman-teman yang niat, atau rencana ikut lomba Duta Bahasa Indonesia pasti disyaratkan membuat esai kan? nah ini contoh Esai yang telah saya buat waktu ikut seleksi Duta Bahasa Sulawesi Selatan. Chek it Out!! 

  ( Sikap Generasi Muda dalam Pengutamaan Bahasa Indonesia, Pelestarian Bahasa Daerah, dan Penguasaan Bahasa Asing ) 

 “Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang digunakan oleh bangsa Indonesia sebagai bahasa nasional untuk dapat berkomunikasi dengan berbagai suku -suku lain di Indonesia. Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa dari banyak ragam bahasa Melayu (dasar bahasa Indonesia), namun mengalami perubahan sejak awal abad ke-20. Penamaan bahasa Indonesia diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda yaitu 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan “imperialisme bahasa” apabila nama bahasa melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Berdasarkan data di Wikipedia, hanya 90% warga Indonesia memahami dan menuturkan bahasa Indonesia, sebab sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu atau bahasa sehari-hari mereka. Yah, tidak dapat dipungkiri bahwa di Indonesia terdapat banyak bahasa disetiap daerah dan sukunya, sehingga penuturan bahasa Indonesia menjadi nomor dua. Bahasa Indonesia paling banyak dituturkan hanya di kota - kota besar saja, akan tetapi untuk di daerah – daerah penggunaan bahasa Indonesia menjadi nomor sekian setelah penggunaan bahasa lokal. Misalnya saja di Provinsi Sulawesi Selatan yang notabene penduduknya ialah suku Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja. Penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar hanya digunakan di perguruan – perguruan tinggi saja, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sangat jarang digunakan dalam berbincang – bincang. Warga Indonesia lebih memilih menggunakan bahasa daerah untuk melakukan percakapan ketimbang menggunakan bahasa Indonesia. Tidak salah menggunakan bahasa daerah untuk melakukan percakapan, akan tetapi alangkah baiknya mengutamakan bahasa Indonesia. Maka dari itu, sebagai generasi muda saya mengajak kepada semua warga Indonesia khususnya generasi muda untuk mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia dengan tetap melestarikan bahasa daerah serta dapat menguasai bahasa asing. Generasi muda Indonesia merupakan generasi penerus bangsa, sehingga generasi inilah yang memiliki andil untuk mengutamakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dengan tetap mempelajari dan melestarikan bahasa daerah serta mampu menguasai bahasa asing minimal satu. Akan tetapi, berdasarkan kenyataan sekarang banyak generasi muda tidak mau mempelajari bahasa daerahnya karena dianggap tidak penting dan memilih hanya mempelajari bahasa asing saja, adapula yang beranggapan bahwa bahasa Indonesia yang baik dan benar sudah cukup sehingga tidak tertarik mempelajari bahasa asing, adapula yang hanya mampu menguasai bahasa daerah saja dan tidak mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar apalagi berbahasa asing. Hal ini merupakan suatu permasalahan yang ada di negara kita khususnya generasi muda yang notebene merupakan penerus bangsa. Ketiga jenis bahasa tersebut merupakan hal yang sangat penting untuk dipelajari oleh generasi muda di Indonesia, karena setiap bahasa memiliki perananannya masing-masing. Mengapa kita perlu mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah dan menguasai bahasa asing sebagai generasi muda ? Yah, karena kita adalah warga Indonesia yang semestinya mampu berbahasa Indonesia, mampu berbicara bahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai EYD, karena kita negara yang kaya akan budaya maka penting untuk melestarikan bahasa daerah, dan karena kita harus berwawasan luas maka penting menguasai bahasa asing. Akan tetapi berdasarkan realita yang terjadi sekarang, para generasi muda dalam percakapan sehari-harinya kebanyakan atau hampir semua menggunakan bahasa gaul, tergantung letak wilayah mereka. Contohnya saja di Kota Makassar, bahasa Indonesia dicampur dengan dialeg Bugis atau Makassar sehingga mengurangi dan menambahkan baik itu imbuhan berupa awalan, akhiran, apitan dan sisipan. Sehingga merusak bahasa Indonesia yang tidak sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Lain lagi untuk daerah Jawa, bentuk imbuhannya berbeda lagi dengan yang di Sulawesi Selatan. Begitupula untuk daerah timur Indonesia, maupun bagian barat Indonesia. Pada umumnya hal itu terjadi karena adanya pengaruh bahasa daerah pada setiap masing – masing wilayah/daerah di Indonesia. Dalam hal ini, bukan berarti saya tidak menyetujui penggunaan bahasa daerah yang ada di Indonesia. Akan tetapi saya mengajak para generasi muda Indonesia untuk lebih paham esensi dari setiap jenis bahasa baik itu bahasa Indonesia atau bahasa daerah dan mengerti kapan penggunaan bahasa Indonesia dan kapan penggunaan bahasa daerah sehingga tidak mencampurkan kedua bahasa tersebut dalam percakapan sehari-hari. Karena bahasa Indonesia sudah diatur dan ditetapkan kosakatanya sesuai EYD, begitupun bahasa daerah khususnya bahasa Bugis juga telah diatur dalam aksara Lontara Bugis. Selain kedua bahasa tersebut, para generasi muda Indonesia juga sangat dituntut untuk menguasai bahasa asing minimal satu, hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan akan ruang lingkup global, memperdalam pemahaman dan pengertian akan dunia luar, membantu meningkatkan kapasitas diri, membantu memahami budaya luar dan berbagi budaya sendiri serta membantu menambah jaringan pertemanan. Bahasa Indonesia penting karena merupakan bahasa nasional kita, bahasa daerah penting karena merupakan kekayaan dan warisan budaya kita, bahasa asing penting karena untuk memperluas wawasan kita. Sehingga kita generasi muda Indonesia tidak hanya disebut sebagai generasi penerus bangsa dan generasi perubahan akan tetapi juga disebut sebagai generasi peduli bahasa. Maka dari itu, mari kita mengutamakan bahasa Indonesia dengan tetap melestarikan bahasa daerah dan menguasai bahasa asing”